Rabu, 31 Oktober 2012

Trik Membuat Proposal Skripsi dan Karya Tulis Ilmiah Kesehatan



Cara Mudah Membuat Proposal Skripsi
Dan Karya Tulis Ilmiah Kesehatan

Banyak yang bilang kalau skripsi atau karya tulis ilmiah merupakan hal yang sangat susah dan menakutkan. Sebenarnya ini tidak sepenuhnya benar, karena tergantung bagaimana menyikapinya. Coba dipikirkan lagi lebih sulit yang mana pembuatan skripsi, atau masa perkuliahan? 
Berikut ini saya akan membantu teman-teman yang mengalami kesulitan dalam pembuatan proposal skripsi dan karya tulis kesehatan dengan menemukan trik-trik bagaimana penyelesaiannya dengan cepat. Hal-hal yang harus dilakukan adalah :
1. Tentukan masalahnya apa? Masalah merupakan awal mula dari kita memulai judul skripsi dan karya tulis ilmiah nantinya dan menjadi tolak ukur dalam pembuatan latar belakang. Masalah adalah kesenjangan dari yang diharapkan dengan yang terjadi. Karena yang akan dibuat adalah skripsi kesehatan, maka masalah yang harus dicari adalah masalah kesehatan. Masalah kesehatan ini dapat kita temukan dari Profil Kesehatan Indonesia, hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar), Survei Rumah Tangga, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Puskesmas yang semuanya tercantum dalam bentuk angka yaitu target dan pencapaiannya. Misalnya ; Tahun 2012 yang menjadi masalah kesehatan Indonesia adalah masih tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita yaitu dari tahun 2011 sebesar.... jiwa dan pada tahun 2012 menjadi sebesar.... jiwa, belum terpenuhinya UCI (Universal Coverage Imunization) yaitu ...% dibandingkan pada tahun 2011 yaitu ...%, masih rendahnya akseptor KB yaitu...% pada tahun 2011 sedangkan pada tahun 2012 hanya...%.
Dengan ditemukan berapa kesenjangan dari target yang telah ditentukan kita dapat melihat dan menemukan hal itu sebagai masalah, setelah kita menemukan apa-apa saja yang menjadi masalah kesehatan kita dapat memilih alternatif permasalahan apa saja yang ingin kita angkat pada skripsi yang ingin dibuat. Setidaknya pilih 2 atau 3 permasalahan yang diinginkan, dan nantinya akan dipilih satu untuk dikembangkan dalam skripsi.
2. Kumpulkan data primer atau sekunder
Data perlu kita kumpulkan untuk mendukung penjelasan di latar belakang kenapa kita mengangkat masalah tersebut di skripsi yang dibuat. Data yang pertama kali kita kumpulkan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi. Alur penelusuran data yang harus  diikuti adalah : Dinas Kesehatan Provinsi-Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Puskesmas. Jika memungkinkan dan kebutuhan kita bisa juga melengkapinya diluar instansi tersebut seperti pemerintah provinsi atau kabupaten/kota. Penelusuran data tersebut perlu dilakukan untuk memastikan apakah permasalah yang akan diangkat dalam skripsi yang dibuat juga menjadi masalah di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan juga wilayah kerja puskesmas. Contohnya berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia dan Hasil Riskesdas Tahun 2010 pencapaian UCI belum merata untuk seluruh Indonesia dengan angka drop out cakupan imunisasi DPT HB 1 – Campak pada bayi di Indonesia tahun 2006-2010 terdapat 3 provinsi dengan angka drop out tertinggi yaitu Papua Barat 11,6%, Sulawesi Tenggara 11,1%, dan Sumatera Barat 10,1%. Hal ini yang perlu kita cocokkan kesesuaian antara data nasional dengan provinsi apakah bermasalah atau tidak. Jika kita mengambil permasalahan di Provinsi Sumatera Barat makan cocokkan dengan data yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, jika memang benar permasalahan tersebut kita coba lihat lagi Kabupaten atau Kota di Provinsi Sumatera Barat mana saja yang juga rendah dalam pencapaian UCI, hal ini dapat kita lihat kembali di data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Jika kita temukan Kota Padang menjadi salah satu daerah dengan UCI terendah kita coba kecilkan lagi wilayah cakupannnya dengan melihat data yang ada di Dinas Kesehatan Kota Padang, wilayah kerja puskesmas mana saja yang juga memiliki masalah dengan pencapaian UCI, pilihlah 3 kecamatan terendah dan kecamatan kecamatan yang paling rendah menjadi prioritas penelitian. Setelah didapat data puskesmas terendah pencapaian UCI cocokkan lagi dengan puskesmas bersangkutan kesesuaian datanya. Sehingga dari hasil ini kita bisa menentukan lokasi penelitian.
Jika penelitian yang dilakukan tidak terdapat data sekundernya, bisa dilakukan dengan melakukan SURVEI PENDAHULUAN ke sasaran penelitian, biasanya membutuhkan 10 responden.
Data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri. Biasanya data ini baru bisa dikumpulkan jika penelitian telah dilakukan, dan berhubungan dengan variabel yang diteliti.
3.  Kumpulkan referensi/kepustakaan
Setelah kita menemukan masalah apa yang akan diangkat dalam skripsi, dan lokasi penelitian. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah mengumpulkan referensi/kepustakaan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan teori terkait penelitian yang akan dilakukan. Referensi/kepustakaan yang harus dikumpulkan sebagusnya 10 tahun terakhir, agar up to date dalam keilmuannya. Dalam pengumpulan kepustakaan kita bisa memanfaatkan buku, jurnal, karya ilmiah dan contoh skripsi terdahulu yang berkaitan dengan judul yang kita angkat. Misalnya judul yang diangkat adalah "Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas X Kecamatan Y Tahun 2012". Hal-hal yang perlu kita cari adalah pengertian imunisasi, tujuan, manfaat, imunisasi dasar lengkap, usia dan jadwal imunisasi, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dan penjelasan secara teoritis mengenai variabel yang diteliti. Selain itu kita juga perlu mencari referensi terkait penelitian-penelitian sebelumnya, untuk menguatkan hasil penelitian kita nantinya.
4. Tentukan variabel penelitian
Variabel penelitian diantaranya adalah variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Variabel penelitian ditemukan setelah melalui penelusuran kepustakaan, dan teori. Contohnya ; Penelitian yang diangkat adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang merupakan variabel dependen (terikat), berdasarkan teori L. Green (Notoatmodjo, 2003) perilaku kesehatan dipengaruhi oleh Faktor Predisposisi (pendidikan, pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai, sosiodemografi), Faktor Pendukung (lingkungan, ketersediaan fasilitas dan sumber daya yang ada), dan Faktor Pendorong  (sikap dan tindakan  petugas, dukungan keluarga dan tokoh masyarakat, perundang-undangan, kebijakan pemerintah). Teori yang berhubungan dengan perilaku kesehatan tersebutlah yang menjadi landasan untuk menentukan variabel independen (bebas) penelitian. Misalnya : Hubungan Dukungan Keluarga dan Tokoh Masyarakat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Judul tersebut terbentuk berdasarkan dari teori yang dijelaskan sebelumnya.
5. Tentukan judul penelitian
Setelah masalah ditemukan, data penelitian didapat, referensi dan variabel penelitian langka selanjutnya adalah merangkainya dalam satu judul skripsi dan karya tulis ilmiah kesehatan. Judul penelitian yang baik adalah yang memenuhi kriteria logis, jelas, dan jangan terlalu panjang (20 kata maksimal) Misalnya : Hubungan Praktek Asuhan Makan dan Stimulasi Psikososial dengan Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Tanah Datar Tahun 2012, Hubungan Perilaku Sehat Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nan Balimo Kota Solok Tahun 2012.
 6. Pembuatan proposal penelitian
Pembuatan proposal penelitian merupakan lanjutan dari kelima hal sebelumnya. Manfaatkan buku, jurnal dan penelitian terdahulu sebagai pengembanagan skripsi dan karya tulis yang akan dibuat. Penggunaan kalimat dari buku atau jurnal penelitian dapat dibuat dalam kutipan langsung dan tidak langsung, dan jangan lupa buatkan sumber kepustakaan di daftar pustaka nantinya. Gunakan kalimat sendiri. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari plagiarisme dan juga sebagai sarana membantu teman-teman dalam pemahaman skripsi yang dibuat.
Skripsi dan karya tulis ilmiah intinya adalah pemikiran yang terstruktur dan sistematis, hal ini terbukti dari penentuan masalah hingga pembuatan proposal penelitian yang dijelaskan sebelumnya. Tips dalam pembuatan skripsi kerjakan dengan sungguh-sunguh dan keseriusan.